Minggu, 13 November 2011

berdamai dengan masa lalu..

Setiap kita yang melintasi ruang bernama waktu akan punya bagian bernama masa lalu. Masa itu tak mungkin kembali, tak mungkin diulang. Meski begitu kadang bayangnya lekat dalam perjalanan hidup kita setelahnya dan seterusnya.

Tak semua masa lalu kita baik, dan tak semua bagiannya buruk.Tak ada peristiwa kecuali ada pesan atasnya.
Bila masa lalu itu buruk, biarlah ia menjadi milik masa lalu saja. Biarlah ia tertinggal di sana, di masa lalu itu.
Bila mengingat masa lalu itu hanya melahirkan duka dan lara, hapuslah ia dari ruang memori kita. Bila masa lalu itu menyakitkan, biarlah lapangnya kemaafan menghapusnya. Biarlah ia menjadi masa kelam yang berlalu dengan cerahnya pagi. Biarlah ia menjadi masa suram yang hilang dengan beningnya mata air keikhlasan. Biarlah ia menjadi episode kadaluarsa yang tak akan pernah kita ingin mengulangnya. Biarlah ia menjadi milik masa lalu.
Namun….
Bila ia adalah kebaikan, biarkan zaman mengingatnya sebagai kebaikan yang menginspirasi perjalanan peradaban. Bila ia kebaikan, jadikan penguat bagi kita untuk tetap tegak berjalan di atas kebaikan itu.

Dan kini, dalam ruang yang sama, dalam ruang yang masih bernama waktu, kita pilihkan untuk diri kita pilihan yang kan menjadi masa lalu yang menginspirasi kebaikan, menginpirasi kebenaran, hingga lekat dengan perjalanan hidup kita sesudah dan setelahnya sebab inspirasi itu membuat kita tetap teguh tegak berjalan di jalan yang kan mengantarkan kita kepada Nya.

ada orang yang menjadikan masa kelam sebagai alasan untuk bangkit, tapi ada juga yang menjadikan masa kelam sebagai alasan untuk tetap terpuruk. kok bisa?  Bukankah banyak orang yang sukses sebelum akhirnya terpuruk??? Intinya adalah: Hijrah! Berubah! Kalau kita tak melakukan perubahan, yaa nggak bakal ada perkataan "Habis gelap terbitlah terang!" Yang ada cuma, "Auk ah gelap"

tanpa masa lalu yang kelam, bisa jadi kita sulit mensyukuri hadirnya cahaya dalam hidup kita. Bukankah setelah awan mendung, hujan, plus badai petir, hangat sinar mentari terasa lebih bermakna? bukannya selalu terbit cahaya matahari pagi setelah gelapnya malam?? bukankan ulat akhirnya menjadi kupu-kupu?? iyah.. dalam proses dari buruk menuju baik itu butuh waktu. kita tak akan pernah mendapatkan mutiara kalau kita hanya berenang di atas. karna untuk mendapatkan mutiara kita harus menyelam, menenggelamkan tubuh kita sampai ke dasar laut. karna mutiara di dasar laut tidak di permukaan.

Jadi, yakinkan hatim bahwa setelah mendung ini akan hadir pelangi! Lalu lakukanlah perubahan dalam hidup, pastikan masa kelam bukanlah pilihan hidup kita! 

wassalammualaikum

2 komentar: